Konsepnyaadalah melihat bahwa besar arus yang mengalir pada tiap cabang merupakan penjumlahan dari tiap-tiap arus yang dihasilkan oleh masing-masing sumber tegangan atau sumber arus yang terpasang pada rangkaian tersebut. Misalkan dalam sebuah rangkaian ada N sumber. Kita ingin menghitung besar arus I yang melewati pada salah satu cabang Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang memahami arus listrik dalam rangkaian paralel. Berikut ini pembahasan lengkapnya. Arus Cabang Sebelumnya kita telah mempelajari sifat-sifat dari rangkaian seri pada postingan sebelumnya. Diantara sifat-sifat dari rangkaian seri sebaga berikut Arus tidak mengalir ketika rangkaian yang melalui rangkaian adalah dari tegangan jatuh sama dengan tegangan seluruh resistor tahanan pada rangkaian disebut tahanan total RT. Karakteristik dari rangkaian paralel sangat banyak perbedaannya. Gambar a menunjukkan tiga resistor yang terhubung secara paralel. Jika jalur yang menghubungkan baterai ke resistor diputuskan dan dipasang sebuah ampere meter seperti terlihat pada gambar b. Arus total IT akan terukur. Arus total ini terbentuk oleh tiga resistor gabungan arus cabang tiap resistor. Gambar a Rangkaian resistor paralel Sebuah percobaan sederhana akan menunjukkan sebuah karakteristik utama pada rangkaian ini. Pada gambar b, jika R1 pada rangkaian dilepas, jalur arus yang terukur oleh ampere meter akan berkurang. Jika R2 juga dilepas, jalur arus selanjutnya semakin berkurang, yang tersisa adalah sebuah rangkaian seri sederhana terdiri dari R3, V, dan Ampere Meter. Jalur arus sekarang adalah arus yang dibentuk oleh R3. Arus ini bisa dihitung atau dicari langsung dengan hukum Ohm. Gambar b Pengukuran arus total IT Hasil pada percobaan ini membuktikan bahwa pada gambar a dan b adalah sesungguhnya tiga pasang jalur kecil untuk aliran arus. R1, R2, R3. Setiap sebuah jalur kecil disebut cabang atau kaki dari rangkaian paralel. Salah satu sifat dari sebuah rangkaian paralel adalah bahwa arus total IT dalam rangkaian lebih besar daripada arus pada tiap cabang. Ini juga berarti bahwa tiap arus cabang lebih kecil daripada arus total. Arus Total dalam Rangkaian Paralel Arus total dalam rangkaian paralel dapat dihitung dengan dua cara. Metode pertama adalah untuk menghitung arus dalam tiap cabang dengan hukum ohm dan penjumlahan semua arus. Dikarenakan semua resistor terhubung pada akhir cabang, semua resistor akan mempunyai tegangan jatuh yang sama. Oleh karena itu, untuk arus dalam sebuah rangkaian, pada hukum ohm berlaku rumus I = V / R , dimana yang dipakai adalah tegangan sumber dan resistansi cabang. Metode yang kedua untuk menghitung arus dalam rangkaian paralel untuk mengukur atau menghitung resistansi total dan kemudian digunakan hukum ohm. Untuk masalah ini, hukum ohm dalam bentuk Sebuah percobaan sederhana akan membuktikan bahwa jumlah arus cabang adalah sama dengan arus total. Gambar c Pengukuran arus cabang pada rangkaian resistor paralel Sebuah rangkaian seperti pada Gambar c dapat terhubung dan arus-arus total terukur pada titik A. Arus tiap cabang dapat terukur pada titik B, C, dan D. Jumlahkan nilai pengukuran arus tiap cabang. Jumlah arus tiap cabang akan sama dengan arus total yang terukur pada titik A. Demikian postingan Om BT, semoga bermanfaat! [bt] Sumber MPTE-DLE SMK – Kemendikbud

Misalkansaja sifat yang dimiliki oleh rangkaian seri adalah pada tiap beban dalam rangkaian tersebut mengalir arus yang sama. artinya arus pada masing-masing cabang sangat tergantung akan besar tahanan cabang. Pada rangkaian paralel sebagian besar tahanan yang dirangkai di dalam rangkaian paralel ini tahanan total dari rangkaian tersebut

terjawab • terverifikasi oleh ahli DiketahuiR1 = 4 R2 = 3R3 = 6 ε = 6 VDitanyaI =__?JawabTentukan dahulu hambatan totalnya 1/Rp = 1/3 + 1/61/Rp = 1/2Rp = 2Lalu, jumlah hambatan yaituRt = 2 + 4= 6Jadi, I = ε / R + rI = 6 / 6 + 0I = 6 / 6I = 1 B angka tiga terbalik itu apa ya??
KuatArus Listrik: Cara Kerja Alat Ukur Rumus Beda Potensial Tegangan Jepit Resistor Shunt Depan Seri Paralel, Contoh Soal Perhitungan Daya Energi 21. Pengetian Arus Listrik. Arus listrik adalah aliran muatan -muatan listrik melalui suatu penghantar konduktor. Pada konduktor padat, aliran muatan yang terjadi adalah aliran elektron (yang Rangkaian paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun/dihubungkan secara berjajar atau bercabang, berfungsi sebagai pembagi arus. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang rangkaian paralel, di mana materi ini ditujukan kepada siswa SD kelas 6, SMP kelas 9, dan SMA kelas 12. Sebelumnya, kita telah menuntaskan pembahasan jenis rangkaian listrik lainnya, yaitu rangkaian seri. Gimana, udah paham kan materinya? Kalian bisa membacanya di sini Rangkaian Seri Sebagaimana yang telah dijelaskan, rangkaian listrik adalah susunan alat, elemen, atau komponen yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Alat atau komponen listrik tersebut tersusun dengan tiga cara, yaitu secara seri, paralel, atau campuran. Lantas, bagaimana bentuk sambungan rangkaian listrik secara paralel? Apa saja fungsinya? Nah, kalian akan mengetahuinya dalam materi ini. Baiklah, kita mulai saja pembahasannya... Pengertian Rangkaian Paralel Apa yang dimaksud dengan rangkaian paralel? Dalam ilmu kelistrikan, rangkaian paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun/dihubungkan secara berjajar atau bercabang. Perhatikan gambar rangkaian paralel berikut ini Rangkaian paralel terbentuk terbentuk bila semua masukan komponen berasal dari sumber yang sama. Konfigurasi ini membuat rangkaian paralel memiliki lebih dari satu jalur arus atau membentuk percabangan di antara kutub-kutub sumber arus listrik. Setiap bagian dari percabangan itu disebut rangkaian percabangan. Arus listrik akan terbagi-bagi begitu memasuki titik percabangan. Setelah keluar melalui kutub negatif sumber arus listrik dan melalui rangkaian percabangan, arus listrik akan menyatu kembali sebelum menuju kutub positif sumber arus listrik kembali. Itulah sebabnya mengapa sehingga rangkaian paralel disebut sebagai rangkaian listrik yang berfungsi untuk membagi arus. Ciri-Ciri Rangkaian Paralel Ciri-ciri khusus rangkaian paralel, antara lain sebagai berikut Memiliki percabangan Hambatan total lebih kecil Tegangan listrik pada setiap komponen sama besar Arus listrik yang mengalir pada setiap komponen besarnya tidak sama Gambar Rangkaian Paralel Berikut ini adalah beberapa contoh gambar rangkaian paralel berbagai jenis komponen listrik Rangkaian paralel 3 lampu Rangkaian paralel 3 resistor Rangkaian paralel lampu/resistor terbentuk jika dua buah bola lampu/resistor atau lebih dihubungkan secara berjajar. Cara Membuat Rangkaian Paralel Sangat mudah kok membuat rangkaian paralel. Berikut ini akan kakak terangkan langkah-langkah pembuatannya. Rangkaian paralel yang akan kita buat terdiri dari 4 buah lampu dan 3 sumber tegangan baterai. Alat dan Bahan Tang pengupas kabel3 buah lampuBaterai 12 voltKabelSaklar Isolasi Langkah Pembuatan Potong kabel menjadi beberapa bagian sebanyak yang diperlukan, sesuaikan dengan gambar di atas. Kupas semua ujung kabel menggunakan tang Gabungkan ketiga baterai dengan susunan seperti pada gambar. Ambil 4 potongan kabel, sambungkan masing-masing satu ujungnya ke satu per satu kutub positif lampu, kemudian gabungkan semua ujung yang lain menjadi satu. Terapkan langkah 3 pada kutub negatif lampu. Ambil 1 potongan kabel, sambungkan salah satu ujungnya ke gabungan kabel kutub positif, bungkus dengan isolasi. Kemudian, ujung yang lain disambungkan ke salah satu kutub saklar. Ambil 1 potongan kabel, sambungkan salah satu ujungnya ke kutub saklar yang masih kosong, kemudian ujung yang lain disambung ke kutub positif baterai. Ambil 1 potongan kabel, sambungkan salah satu ujungnya ke gabungan kabel kutub negatif, bungkus dengan isolasi. Kemudian, ujung yang lain disambungkan ke kutub negatif baterai. Bungkus baterai sedemikian rupa dengan isolasi agar kabel yang terhubung tidak terlepas. Rangkaian paralel Rangkaian ParalelBeberapa contoh rangkaian paralel, antara lain sebagai berikut1. Rangkaian Paralel Lampu RumahPeralatan listrik yang sering dirangkai secara paralel adalah lampu pada instalasi rumah tangga. Keuntungan merangkai lampu secara paralel adalah nyala lampu lebih terang karena hambatan total seluruh lampu menjadi itu, keuntungan lainnya adalah jika salah satu lampu rusak/mati, maka lampu yang lain bisa tetap menyala/berfungsi dengan Rangkaian Paralel Lampu Lalu LintasLampu lalu lintas yang sering kita lihat di jalan raya dirangkai secara paralel. Tujuannya adalah agar masing-masing lampu bisa menyala secara bergantian, yaitu merah, kuning, dan lampu memiliki jalur arus yang berbeda. Kontroller akan mengatur agar arus listrik mengaliri setiap jalur secara bergantian. 3. Rangkaian Paralel ResistorKomponen lainnya yang juga sering dirangkai secara paralel adalah resistor. Dalam elektronika, resistor adalah komponen dasar yang berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam sebuah yang disusun secara paralel maka nilai hambatannya akan semakin kecil. Resistor yang disusun secara paralel berfungsi untuk membagi arus yang Rangkaian Paralel KapasitorSelain resistor, komponen elektronika yang juga seringkali disusun secara paralel adalah kapasitor. Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu. Kapasitor yang disusun secara paralel menyebabkan nilai kapasitansi pengganti semakin besar. Artinya, semakin banyak lagi muatan listrik yang bisa tersimpan. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel Rangkaian paralel memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut Kelebihan/Keuntungan Rangkaian Paralel Hambatan kecil sehingga nyala lampu lebih terang. Masing-masing komponen dapat bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi komponen lain. Rangkaian paralel bila salah satu lampu atau alat listrik dilepas/rusak/padam, maka lampu/alat listrik yang lain tidak ikut mati atau tetap menyala/berfungsi. Kelemahan/Kekurangan/Kerugian Rangkaian Paralel Biaya lebih mahal karena memerlukan banyak kabel Kurang efisien dalam menghantarkan arus listrik Rangkaian lebih rumit karena terdiri dari banyak percabangan Rumus Rangkaian Paralel Rumus-rumus yang berlaku dalam rangkaian paralel adalah rumus hukum Ohm, hukum Kirchoff, dan rumus hambatan pengganti total. Rumus hukum Ohm adalah V = I . R.....1 Sementara itu, hukum Kirchoff adalah hukum yang mengatur tentang percabangan pada rangkaian listrik. Rumus hambatan pengganti RP bisa didapatkan dari penurunan rumus hukum Ohm berdasarkan analisis rangkaian paralel. Perhatikan gambar berikut ini Pada rangkaian paralel di atas, tegangan V pada setiap hambatan sama besar, walaupun nilai hambatannya R berbeda-beda. Secara matematis, dituliskan Vab = V1 = V2 = V3 .....2Menurut Hukum I Kirchoff, kuat arus listrik yang melalui R1, R2, dan R3 adalah I1, I2, dan I3. Adapun kuat arus I antara titik a dan b adalah IP. Pada rangkaian berlaku IP = I1 + I2 + I3.....3Oleh karena I1 = Vab/R1, I2 = Vab/R2, I3 = Vab/R3, dan IP = Vab/RP, maka Vab/RP = Vab/R1 + Vab/R2 + Vab/R3....4 1/RP = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3....5, Rumus Hambatan Pengganti Rangkaian Paralel Dari rumus 5 dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti susunan paralel RP selalu lebih kecil daripada hambatan paling kecil yang terpasang pada rangkaian. Khusus untuk dua hambatan R1 dan R2 yang disusun secara paralel, hambatan paralel penggantinya bisa dinyatakan dengan rumus RP = R1R2/R1 + R2.....6Hambatan yang disusun secara paralel berfungsi sebagai pembagi arus dengan nilai perbandingan kuat arus pada rangkaian di setiap cabang adalahR1 R2 R3 = 1/I1 1/I2 1/I3.....7Contoh SoalBerikut ini adalah beberapa contoh soal tentang rangkaian paralel yang sering ditanyakan oleh para siswa1. Mengapa rangkaian paralel disebut rangkaian bercabang?JawabKarena terdapat percabangan jalur kabel arus listrik untuk mengaliri setiap komponen yang disusun secara berjajar. 2. Apa yang terjadi jika salah satu cabang atau komponen listrik dalam rangkaian listrik paralel rusak?JawabCabang atau komponen lain tetap berfungsi karena masing-masing komponen bekerja secara bebas atau tidak bergantung dengan komponen Bagaimana arus listrik mengalir pada rangkaian listrik paralel?JawabArus listrik yang mengalir pada rangkaian paralel akan terbagi dan besarnya dipengaruhi oleh komponen yang terpasang di setiap cabang. 4. Bagaimana energi listrik yang digunakan pada rangkaian paralel?JawabEnergi listrik pada rangkaian paralel lebih hemat dan efektif karena hambatan total seluruh rangkaian lebih kecil. 5. Tuliskan contoh pemanfaatan rangkaian paralel dalam kehidupan sehari-hari?JawabContohnya lampu pada instalasi rumah tangga dan lampu lalu Eko membuat rangkaian listrik sederhana yang tersusun dari kabel, dua buah baterai, dan dua buah lampu. ketika lampu A dilepas, B tetap menyala. berdasarkan peristiwa tersebut, Eko membuat rangkaian listrik... A. SeriB. ParalelC. CampuranD. GandaJawabB. Paralel7. Jelaskan tegangan listrik pada rangkaian paralel?JawabPada rangkaian paralel, tegangan listrik yang mengalir di setiap komponen besarnya sama sama besar dengan tegangan sumber.8. Jika empat lampu dirangkai secara paralel, nilai tegangan pada keempat lampu akan?JawabSama besar 9. Mengapa lampu lalu lintas disusun secara paralel?JawabAgar lampu bisa di atur untuk menyala secara bergantian, yaitu merah, kuning, dan hijau karena masing-masing lampu memiliki jalur arus yang Dua buah resistor masing-masing besarnya 6 Ohm dan 12 Ohm disusun paralel dan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. HitunglahHambatan total penggantiKuat arus listrik yang keluar dari sumber teganganTegangan pada masing-masing resistorKuat arus listrik pada masing-masing resistor JawabDiketahuiR1 = 6 OhmR2 = 12 OhmV = 12 VoltDitanyakan a. RPb. IPc. V1 dan V2d. I1 dan I2Penyelesaian a. RPRP = R1R2/R1 + R2= 6 . 12/6 + 12 = 4 OhmJadi, hambatan total penggantinya RP adalah 4 Ohm. b. IPIP = V/RP = 12/4 = 3 AJadi, kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah 3 Ac. V1 dan V2Karena kedua resistor dirangkai secara paralel, maka tegangan pada masing-masing resistor V1 dan V2 sama besar dengan tegangan sumber, yaitu 12 I1 dan I2 I1 = V/R1 = 12/6 = 2 AI2 = V/R2 = 12/12 = 1 AJadi, kuat arus pada masing-masing resistor I1 dan I2 adalah 2 A dan 1 Empat buah hambatan 15 Ohm, 10 Ohm, 6 Ohm, dan 5 Ohm disusun paralel lalu dihubungkan dengan sumber tegangan listrik perbandingan arus yang mengalir untuk tiap-tiap hambatan adalah? JawabDiketahuiR1 = 15 OhmR2 = 10 OhmR3 = 6 OhmR4 = 5 OhmDitanyakanPerbandingan kuat arus I tiap hambatan I1 I2 I3 I4PenyelesaianI1 I2 I3 I4 = V/R1 V/R2 V/R3 V/R3 = V/15 V/10 V/6 V/5 = 1/15 1/10 1/6 1/5 = 2/30 3/30 5/30 6/30 I1 I2 I3 I4 = 2 3 5 6Jadi, perbandingan kuat arus tiap hambatan adalah 2 3 5 paralel adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun/dihubungkan secara berjajar atau bercabang, berfungsi sebagai pembagi adik-adik, udah paham kan materi rangkaian paralel di atas? Jangan lupa lagi dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. ReferensiPauliza, Osa. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK Kelas XII. Bandung Grafindo Media Pratama.

Sesuaidengan Hukum I Kirchoff, jumlah kuat arus yang mengalir pada masing- masing hambatan adalah sama dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar utama. Rangkaian Hambatan Listrik Paralel Hambatan - hambatan yang dirangkai paralel akan memberikan hambatan total (pengganti) yang lebih kecil dari nilai setiap hambatannya.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel – Jika membahas mengenai barang-barang elektronik, pasti akan selalu berkaitan dengan berbagai komponen penyusunnya. Salah satu komponen tersebut yaitu resistor. Dimana resistor mampu dirangkai secara seri maupun paralel. Jika menurut ilmu elektro, dijelaskan tentang rumus rangkaian seri dan of Contents Show B. Rangkaian ParalelC. Kelebihan dari Rangkaian ParalelD. Kekurangan Rangkaian ParalelE. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Cara Menyusun Komponen Listrik2. Penggunaan Kabel dan Saklar3. Kontinuitas Komponen Listrik4. Hambatan TotalF. Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Contoh soal 12. Contoh soal 2G. Jenis dan Komponen Rangkaian Listrik1. Komponen Listrik2. Sumber Listrik3. Konduktor4. ElektronH. Rumus Rangkaian Listrik2. Tegangan3. HambatanRekomendasi Buku & ArtikelBagaimana arus yang mengalir pada rangkaian paralel?Bagaimana arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri?Mengapa jika salah satu komponen pada rangkaian seri rusak maka seluruh rangkaian akan ikut rusak?Apa itu i total? Bahkan ada juga penjelasan mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel. Kedua jenis rangkaian listrik atau elektronik tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Jika salah satu lampu di rumah dipadamkan, maka lampu lainnya tidak akan padam juga dan tetap menyala. Namun untuk rangkaian serinya, apabila salah satu lampu padam, maka lampu lainnya juga akan ikut padam. Berikut adalah contoh gambaran dari rangkaian seri dan seri dan paralel digunakan dengan beberapa kondisi dan juga pertimbangan. Misalnya, sebuah proyek pencahayaan dalam skala besar di sebuah pembangunan, lampu rumah, baterai, dan lainnya. Dalam artikel kali ini, penulis akan menjelaskan wacana terkait rumus rangkaian seri dan juga rumus rangkaian paralel. Kemudian juga mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak informasi di bawah ini yaSemua komponen yang ada di dalam rangkaian listrik maupun elektronik bisa dihubungkan dengan menggunakan rangkaian seri atau paralel. Di bawah ini adalah klasifikasi terkait rumus rangkaian seri dan rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan paralel. Berikut adalah penjelasan selengkapnyaA. Rangkaian SeriB. Rangkaian ParalelC. Kelebihan dari Rangkaian ParalelD. Kekurangan Rangkaian ParalelE. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Cara Menyusun Komponen Listrik2. Penggunaan Kabel dan Saklar3. Kontinuitas Komponen Listrik4. Hambatan TotalF. Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Contoh soal 12. Contoh soal 2G. Jenis dan Komponen Rangkaian Listrik1. Komponen Listrik2. Sumber Listrik3. Konduktor4. ElektronH. Rumus Rangkaian Listrik1. Arus2. Tegangan3. Hambatan Rekomendasi Buku & ArtikelBuku TerkaitMateri Terkait FisikaRangkaian seri merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan menggunakan cara berurutan. Komponen di dalam rangkaian tersebut disusun dengan satu jalur. Oleh karena itu, seluruh komponen yang ada di dalamnya mampu dialiri oleh arus listrik. Berikut adalah gambar bentuk rangkaian ini adalah rumus dari rangkaian seri yang perlu kamu pahamiRs = R1 + R2 + R3 + . . . Keterangan Rs = Hambatan Total Rangkaian Seri atau Ohm R1 = Hambatan Pertama atau Ohm R2 = Hambatan Kedua atau Ohm R3 = Hambatan Ketiga atau OhmB. Rangkaian ParalelRangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sederhananya, rangkaian tersebut terhubung dengan cara berderet. Sehingga sumber arus listrik yang ada di dalamnya bercabang-cabang. Setia komponen yang ada di dalam rangkaian paralel memiliki besar tegangan yang sama. Oleh karena itu, setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan menjadi jumlah total arus secara keseluruhan. Berikut adalah contoh gambaran rangkaian bawah ini adalah rumus rangkaian paralel yang perlu dipahami1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + . . . Keterangan Rp = Hambatan Total Rangkaian Paralel atau Ohm R1 = Hambatan Pertama atau Ohm R2 = Hambatan Kedua atau Ohm R3 = Hambatan Ketiga atau OhmRangkaian paralel memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membedakannya dengan rangkaian listrik ataupun rangkaian elektronik lainnya. Berikut adalah ciri-ciri dari rangkaian paralel yaitu1. Proses penyusunan semua komponen yang ada dirangkai secara bersusun 2. Di semua cabang rangkaian paralel dapat dialiri oleh arus yang besarannya berbeda-beda 3. Setiap komponen yang ada di dalamnya akan dikaitkan dengan sumber tegangan, baik itu pada kutub negatif maupun kutub positif. Oleh karena itu, setiap komponennya bisa memperoleh tegangan yang besarnya sama. Akan tetapi, setiap ada kendala di komponen listriknya, akan ada sejumlah kendala total yang ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh rangkaian paralel, ada pula kelebihan dan juga kekurangan dari rangkaian paralel tersebut. Berikut adalah penjelasannyaC. Kelebihan dari Rangkaian Paralela. Apabila salah satu komponen atau cabang listrik yang ada di dalamnya mengalami kerusakan atau putus. Maka komponen lainnya yang ada di dalam rangkaian tersebut masih tetap berfungsi. b. Semua komponen yang saling berkaitan atau berhubungan dengan saklar tidak akan kuat terhadap komponen yang lain. Misalnya, ketika salah satu saklar yang terhubung dengan lampu rumah dimatikan, maka lampu yang lain yang tidak terhubung dengan saklar tidak akan ikut Kekurangan Rangkaian Paralela. Memerlukan penghantar listrik atau kabel yang banyak untuk merangkai semua komponen listriknya. b. Biayanya tergolong lebih mahalE. Perbedaan Rangkaian Seri dan ParalelPerbedaan antara rangkaian seri dan juga rangkaian paralel bisa ditinjau dari beberapa faktor. Mulai dari cara penyusunan komponen elektronik atau listriknya, penggunaan kabel dan saklarnya, kontinuitas kendala total dan komponen listriknya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini ya1. Cara Menyusun Komponen ListrikPerbedaan rangkaian seri dan paralel yang pertama terletak di cara penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi rangkaian tersebut bisa dilakukan dengan mudah, yaitu cukup dengan melihat cara memasang komponen listriknya saja. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa komponen rangkaian paralel biasanya disusun dengan cara berderet dari sumber energi listriknya. Sementara itu, rangkaian seri biasanya disusun dengan cara bersusun dari sumber rangkaian seri dan paralel tidak sebatas itu saja. Terdapat pebedaan lainnya yang berkaitan dengan penghubung kabelnya. Dimana di dalam rangkaian paralel, semua komponen dihubungkan dengan cara bercabang tapi tetap berkaitan dengan satu daya, yaitu kutub negatif dan kutub positif. Oleh karena itu, setiap cabangnya akan dialiri oleh arus listrik yang besarnya berbeda-beda. Akan tetapi memiliki besaran tegangan di setiap cabang yang rangkaian seri, semua komponen yang ada di dalamnya tidak bercabang. Sehingga arah arus listriknya searah. Dengan begitu, besaran arus listrik yang mengalir di dalam rangkaian tersebut jumlahnya sama. Namun memiliki besaran tegangan yang berbeda-beda. Rangkaian seri tersebut memiliki tegangan yang asalnya dari jumlah masing-masing hambatan. Tapi besar kendalanya berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan kekuatan arus Penggunaan Kabel dan Saklar Selanjutnya, perbedaan rangkaian seri dan paralel terletak pada penggunaan kabel dan juga saklarnya. Untuk memasang atau menyusun komponen listrik secara seri memerlukan kabel dan saklar yang jumlahnya sedikit. Sehingga seringkali disebut sebagai rangkaian yang memiliki biaya terjangkau. Jenis rangkaian tersebut banyak digunakan untuk memasang listrik di rumah-rumah, seperti baterai remot TV atau pemasangan komponen listrik dengan rangkaian paralel memerlukan kabel dan saklar yang banyak. Hal itu bertujuan agar rangkaian tersebut memiliki cabang yang banyak. Oleh sebab itu, rangkaian listrik paralel seringkali disebut sebagai rangkaian listrik yang memiliki biaya mahal. Jika dilihat dari segi biayanya, maka rangkaian listrik seri sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai aliran penerangan lampu rumah dibandingkan dengan rangkaian listrik Kontinuitas Komponen ListrikKontinuitas komponen listrik merupakan salah satu faktor yang membedakan rangkaian seri dan paralel. Untuk kontinuitas rangkaian seri memiliki konsep semua komponennya akan padam atau mati apabila saklarnya dimatikan. Hal itu bisa terjadi karena arus daya yang menghubungkan semua komponennya berjalan searah. Lalu, untuk kontinuitas rangkaian paralel memiliki konsep yaitu jika salah satu lampu dipadamkan, maka lampu yang lainnya tidak akan ikut padam. Hal tersebut bisa terjadi karena semua cabang yang ada di dalam rangkaian itu saling terhubung dengan satu daya yang ada pada kutub positif dan kutub Hambatan TotalPerbedaan selanjutnya terletak pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total yang terjadi pada rangkaian listrik seri dapat diketahui besarannya dengan cara menjumlahkan semua hambatan yang ada atau resistornya saja. Alasannya yaitu ajaran arus listriknya melalui setiap hambatan yang terjadi di dalam rangkaian artinya, hambatan total berasal dari jumlah hambatan 1, 2 dan seterusnya. Sedangkan untuk rangkaian listrik paralel, memiliki besar hambatan yang lebih kecil. Alasannya yaitu satu daya dari rangkaian tersebut akan mengaliri arus listrik yang berbeda di setiap hambatan yang ada. Itu artinya semua hambatan total paralel berasal dari jumlah satu per satu hambatan, satu per dua hambatan, dan Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Contoh soal 1Perhatikan gambar di bawah ini. Hitung arus yang mengalir di rangkaian tersebut!Pembahasannya Diket R1 = 2 ohm R2 = 2 ohm R3 = 2 ohm V = 3 VJawaban Mencari R paralelRp = 1 ohm Rtot = 2 + 1 = 3 Ohm V = I x R I = V/R I = 1 A2. Contoh soal 2Perhatikan rangkaian besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5 Ohm. Apabila besaran tegangan totalnya 24 Volt, maka tentukan besarnya arus yang mengalir di dalam rangkaian!PembahasanDiketahuiR1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm R3 = 5 Ohm V Total = 24 Volt Ditanya I =…?PembahasanYang harus dilakukan pertama kali yaitu mencari besarnya hambatan total yang ada di dalam rangkaian tersebut. Karena ketiga hambatan di atas disusun dengan rangkaian seri, maka gunakan persamaan kita perlu menggunakan hukum Ohm untuk mencari besarnya arus yang mengalir di dalam besar arus yang mengalir di dalam rangkaian tersebut adalah 2,4 Jenis dan Komponen Rangkaian ListrikPerlu dipahami bahwa bentuk dan juga konfigurasi rangkaian akan menentukan posisi komponen, perhitungan arus, dan lainnya. Dua jenis rangkaian tersebut merupakan rangkaian seri dan paralel1. Komponen ListrikSebagai suatu sistem, rangkaian listrik mempunyai komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Namun mempunyai fungsi yang berbeda. Jika disatukan, rangkaian tersebut akan menghasilkan kerja listrik yang optimal sesuai dengan Sumber ListrikRangkaian listrik yang sederhana biasanya berasal dari suatu sumber, salah satunya yaitu baterai, listrik pln, dan aki. Baterai adalah sumber listrik statis dan juga langsung. Elektron akan mengalir melalui kabel dan menuju komponen, misalnya lampu kemudian kembali ke baterai sebagai suatu siklus. Hal yang sama juga bisa terjadi di aki dan juga listrik di KonduktorPada contoh gambar rangkaian listrik pasti akan selalu menunjukkan adanya kabel yang digambarkan menggunakan simbol garis. Kabel adalah salah satu contoh konduktor yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Supaya sumber bisa memberikan energi ke komponen lainnya, keduanya harus terhubung dan konduktor akan menjadi perantara, Tanpa adanya konduktor, listrik akan terbuka dan bergerak dengan ElektronRangkaian listrik tertutup akan menghubungkan semua komponen, sehingga tidak akan ada yang terpisah atau lepas. Semuanya akan berada di satu jalur dengan bantuan konduktor yang berperan sebagai perantara. Sebenarnya, listrik adalah aliran elektron yang bergerak dari kutub satu ke kutub lainnya hingga mencapai keseimbangan. Perbedaan elektron tersebut membuat listrik bisa muncul dari sebuah Rumus Rangkaian ListrikRangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel mempunyai rumus yang saling berkaitan. Terdapat tiga komponen dari kedua rumus rangkaian tersebut yaitu tegangan, arus, ArusRumus Kuat Arus Rangkaian SeriI = I1 = 12 = 13 = 14 = I……Rumus Kuat Arus Rangkaian ParalelI = I1 = 12 = 13 = 14 = I……Rangkaian listrik seri mempunyai arus yang sama pada setiap spot yang ada. Itu artinya, arus tersebut tidak akan berubah setelah masuk ke dalam komponen. Namun, listrik yang bercabang seperti rangkaian listrik paralel mempunyai arus yang berbeda di setiap cabangnya. Konsepnya yaitu arus yang masuk dan juga keluar di awal dan di akhir cadangan akan TeganganRumus Tegangan Rangkaian SeriV = V1 + V2 + V3 + V4Rumus Tegangan Rangkaian ParalelV = V1 = V2 = V3 = V4Rumus tegangan arus listrik seri merupakan akumulasi dari semua tegangan yang berasal dari tiap komponen. Untuk yang memakai sistem paralel, arus yang berbeda maka tegangannya tetap di dalam satu HambatanRumus Hambatan Rangkaian Seri R = R1 = R2 + R3 + R4Rumus Hambatan Total 1/R + 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4Rumus hambatan yaitu tegangan dibagi dengan arus. Dengan rumus tersebut, kita akan mengetahui arus yang ada di dalam rangkaian seri dan paralel beserta tegangannya. Untuk nilai hambatannya cukup menyesuaikan dengan perhitungan yang sudah penjelasan mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel serta rumus dan penjelasan lengkapnya. Bagaimana, rangkaian listrik tidak sulit kan? Grameds juga bisa memperoleh materi lengkapnya di beberapa rekomendasi yang tercantum di artikel ini. Semoga Buku & ArtikelePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."Custom logAkses ke ribuan buku dari penerbit berkualitasKemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan AndaTersedia dalam platform Android dan IOSTersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisisLaporan statistik lengkapAplikasi aman, praktis, dan efisien Bagaimana arus yang mengalir pada rangkaian paralel? Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen. Bagaimana arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri? Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. Sifat-sifat Rangkaian Seri Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Mengapa jika salah satu komponen pada rangkaian seri rusak maka seluruh rangkaian akan ikut rusak? Pada rangkaian seri, jika salah satu komponen rusak maka seluruh rangkaian akan ikut rusak. Hal ini karena rangkaian seri hanya memiliki satu jalur listrik, jika terdapat gangguan maka listrik tidak dapat mengalir lagi. Apa itu i total? Arus listrik total adalah besarnya arus listrik yang mengaliri rangkaian setelah semua cabang kembali menyatu.

Rumusdaya listrik: P = V x I. a) daya lampu. P = V x I = 220 x 0,25 = 55 watt. b) energi dalam 12 jam = 12 x 60 x 60 detik = 43200 detik. W = P x t = 55 x 43200 = 2376000 Joule. 4. Joni membeli lampu bertuliskan 220 volt, 100 watt, perkirakan hambatan yang dimiliki lampu tersebut!
Daftar isiPengertian Rangkaian ParalelSifat Rangkaian ParalelRumus Rangkaian ParalelKelebihan dan Kekurangan Rangkaian ParalelContoh Soal Rangkaian ParalelPerbedaan Rangkaian Paralel dan Rangkaian SeriKesimpulanDibalik lampu teras yang selalu menyala saat matahari sudah terbenam, ada rangkaian listrik yang berjasa. Rangkaian listrik merupakan jalan atau jalur yang disiapkan agar elektron bisa mengalir sumbernya, proses pindahnya elektron inilah yang disebut listrik ada dua yaitu rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup, rangkaian tertutup artinya kutub positif dan negatif berhubungan sehingga menciptakan aliran listrik, lampu teras yang menyala menunjukkan adanya aliran listrik. Sedangkan aliran terbuka bisa terjadi jika kutub positif dan negatif tidak berhubungan, maka tidak ada aliran listrik di dalam 2 tipe rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel, ke dua rangkaian ini juga bisa digabungkan menjadi rangkaian campuran. Berikut kita akan membahas tentang rangkaian Rangkaian ParalelRangkaian listrik paralel merupakan rangkaian yang disusun bercabang atau sejajar, rangkaian tersebut membutuhkan sumber daya energi yang sama pada setiap komponennya. Rangkaian paralel memiliki lebih dari 1 jalur arus yang membentuk cabang di kedua kutub sumber listrik yang mengalir otomatis akan terbagi saat sampai di tiap cabang rangkaian paralel. Kutub negatif akan memberikan sumber energi lewat percabangan, kemudian arus listrik menyatu lagi sebelum melewati kutub positif yang ada pada sumber energi paralel merupakan rangkaian yang bermanfaat untuk membagi arus listrik. Rangkaian paralel banyak digunakan pada paralel lampu di rumah, kendaraan bermotor dan lampu lalu memasang rangkaian paralel ada baiknya kita ketahui dahulu sifat-sifat yang dimiliki rangkaian arus total lebih besar karena sebagian besar tahanan listrik dirangkai secara paralel dan tahanan total rangkaian di masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumberJika ada gangguan pada salah satu cabang, maka cabang lain dapat tetap bekerjaMasing-masing cabang yang terdapat pada rangkaian paralel adalah rangkaian yang berdiri sendiriRumus Rangkaian ParalelRangkaian paralel memiliki rumus untuk mengetahui hambatan, kuat arus dan tegangan. Berikut rumus yang digunakan pada rangkaian arus yang diperoleh hambatan 1 dan 2 tidak mungkin sama, maka kuat arus sumber energi akan memiliki jumlah yang sama dengan seluruh kuat arus pada semua hambatan. Berikut rumusnyaltot = l1 + l2 +...dstKarena tegangan yang terdapat pada hambatan 1 dan 2 memiliki nilai yang sama besar, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikutVtot = V1 = V2 = V…Sedangkan rumus untuk menghitung hambatan listrik pada rangkaian paralel adalah berikut1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 + …DstKelebihan dan Kekurangan Rangkaian ParalelRangkaian paralel memiliki kelebihan sehingga banyak menjadi rangkaian yang banyak diaplikasikan di dalam rumah tangga, namun rangkaian ini juga memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan dan juga kelebihan rangkaian Rangkaian ParalelRangkaian paralel memiliki hambatan yang kecil, sehingga lampu bisa menyala lebih terangKarena tiap-tiap komponen berdiri sendiri, maka dengan bebas tidak terpengaruh oleh komponen yang lain pada Rangkaian ParalelRangkaian paralel adalah rangkaian yang rumit karena memiliki banyak cabangKurang efisien untuk mengantarkan arus, hal ini karena adanya banyak percabangan pada rangkaianTidak ekonomis, mengingat rangkaian ini membutuhkan jumlah komponen seperti kabel dan saklar yang banyakContoh Soal Rangkaian ParalelBerikut contoh soal tentang rangkaian Jika dua buah resistor dirangkai paralel dan memiliki nilai masing-masing resistor yaitu R1 = 10, R2 = 47. Maka hitunglah berapa nilai hambatan penggantinya. Jawaban 2. Ada tiga buah resistor yang dirangkai paralel dan memiliki nilai masing-masing yaitu R1 = 10, R2 = 47, R3 = 100, Carilah nilai hambatan pengganti pada rangkaian Rangkaian Paralel dan Rangkaian SeriRangkaian paralel dan seri memiliki perbedaan yang mendasar. Berikut perbedaan kedua rangkaian listrik SeriRangkaian listrik yang disusun bersebelahanArus yang mengalir ke elemen sama besarTegangan listrik dibagi sama besarBeban listrik pada rangkaian seri membuat naik atau turunnya arus pada rangkaianJika satu beban listrk putus maka semua aliran juga tidak akan bekerjaRangkaian ParalelHambatan disusun secara bercabang atau bersusunMasing-masing beban listrik besarnya sama dengan tegangan sumberArus masing-masing pada rangkaian bergantung pada tahanan rangkaianJika satu rangkaian terputus, rangkaian lain masih bisa bekerjaRangkaian seri lebih sederhana, contohnya pada lampu hiasan LED yang jika satu hambatan mati maka yang lain juga tidak berfungsi. Sedangkan rangkaian paralel banyak dipakai pada lampu di rumah, dengan begitu kita memisahkan saklar pada masing-masing paralel merupakan rangkaian yang banyak diaplikasikan untuk perangkat di rumah tangga, misalnya lampu-lampu di rumah. Namun bukan berarti rangkaian seri tidak menjadi pilihan, semuanya kembali kepada peralatan listriknya. Misalnya saja pada peralatan rumah tangga yang lebih sederhana seperti senter, atau lampu merangkai rangkaian paralel juga dibutuhkan lebih banyak elemen, maka dibutuhkan juga biaya yang lebih besar. Ketepatan dalam merangkai arus listrik dan komponennya juga penting agar rangkaian paralel dapat terpasang dengan benar. Besarnyaarus yang mengalir pada beban bergantung pada besar kecilnya hambatan. Hambatan total rangkaian paralel bernilai lebih kecil dari hambatan seri. Akibatnya, arus total yang mengalir akan semakin besar. Sama seperti rangkaian seri, rangkaian paralel juga memiliki kelebihan dan kekurangan. 1. Kelebihan rangkaian paralel

Listrik dalam sebuah rangkaian mengalir melalui sebuah konduktor seperti tembaga, baja, besi, dan lain sebagainya. Pada sebuah kawat penghantar, besar kuat arus listrik sama dengan banyak muatan Q listrik yang mengalir pada kawat tiap satuan watku t. Satuan untuk muatan listrik adalah Coloumb dan satuan waktu yang digunakan adalah detik/ of Contents Show Table of ContentsRumus Kuat Arus ListrikCara Menghitung Besar Kuat Arus Listrik pada RangkaianContoh 1 – Besar Kuat Arus Listrik dengan Diketahui Muatan dan WaktuContoh 2 – Besar Kuat Arus Listrik dengan Diketahui Tegangan dan HambatanContoh Soal dan PembahasanContoh 1 – Soal Kuat Arus ListrikPentingnya Listrik bagi KehidupanRangkaian Seri1. Kelebihan rangkaian seri2. Kekurangan rangkaian seriRangkaian Paralel1. Kelebihan rangkaian paralel2. Kelemahan rangkaian paralelPersamaan-Persamaan yang Berlaku pada Rangkaian Seri dan ParalelContoh soal 1Contoh soal 2Contoh soal 3Video yang berhubungan Pada suatu rangkaian kawat listrik dengan besar hambatan R dan tegangan V nilai kuat arus listrik bergantung dari kedua besaran tersebut. Besar arus listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian berbanding terbalik dengan hambatan. Semakin besar nilai hambatan akan membuat kuat arus yang melewati hambatan semakin kecil. Sedangkan hubungan kuat arus yang mengalir dan tegangan pada suatu rangkaian adalah sebanding. Semakin besar tegangan pada suatu rangkaian akan membuat kuat arus semakin besar pula. Baca Juga Tiga Macam Bentuk Rangkaian Listrik Seri, Paralel, dan Campuran Bagaimana cara menghitung kuat arus listrik pada suatu rangkaian? Sobat idshcool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents Rumus Kuat Arus Listrik Ada dua rumus kuat arus listrik yang dapat digunakan untuk menghitung besar kuat arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Pertama adalah rumus kuat arus untuk informasi yang diketahui adalah muatan dan waktu. Kedua adalah rumus kuat arus jika diketahui tegangan dan hambatan. Bentuk kedua rumus kuat arus listrik tersebut diberikan seperti dua persamaan di bawah. Cara menghitung besar kuat arus listrik pada suatu rangkaian menggunakan rumus kuat arus listrik. Rumus yang digunakan dapat I = V/R atau I = Q/t. Penggunaan rumus mana yang digunakan bergantung dari informasi pada yang diketahui. Baca Juga Cara Menghitung Total Biaya Pemakaian Listrik Cara Menghitung Besar Kuat Arus Listrik pada Rangkaian Dua permasalahan sederhana di bawah akan menunjukkan bagaimana penggunaan kedua rumus kuat arus untuk menyelesaikan soal. Contoh 1 – Besar Kuat Arus Listrik dengan Diketahui Muatan dan Waktu Sebuah rangkaian terdiri dari baterai dan lampu. Pada rangkaian tersebut, muatan 50 coloumb melewati titik P selama 25 detik. Berapa arus dalam rangkaian selama periode tersebut? Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut. muatan Q = 50 coloumbwaktu t = 25 detik Menghitung kuat arus I yang mengalirI = Q/tI = 50/25 = 2 A Jadi, kuat arus yang melewati titip P dalam rangkaian dengan muatan 50 coloumb selama 25 detik adalah 2 A. Baca Juga Cara Membaca Amperemeter dan Voltmeter Contoh 2 – Besar Kuat Arus Listrik dengan Diketahui Tegangan dan Hambatan Berdasarkan keterangan pada soal dapat diperoleh informasi bahwa arus listrik yang mengalir pada hambatan R = 6 adalah I1 = 0,5 A. Dari informasi yang diberikan tersebut dapat diketahui besar tegangan sumber V, hambatan total penggati Rtotal, dan besar kuat arus listrik I pada rangkaian tersebut. Menghitung tegangan sumber VV = I1 × R1V = 0,5 × 6 = 3 volt Menghitung hambatan total pengganti Menghitung arus listrik yang keluar dari sumber teganganV = I×Rtot3 = I × 1I = 3/1 = 3 A Menghitung arus listrik yang melalu hambatan R2 dan R3 Besar beda potensial di setiap titik pada suatu rangkaian adalah sama V = V1 = V2 = V3 = 3 volt. Besar kuat arus yang melewati hambatan dapat dicari dengan persamaan I = V/R. Sehingga untuk kuat arus yang melewati hambatan pertama adalah I1 = V/R1 = 3/6 = 1/2 A. Selanjutnya, dengan cara yang sama dapat diperoleh besar kuat arus yang melewati hambatan kedua dan ketiga. I2 = V/R2 = 3/3 = 1 AI3 = V/R3 = 3/2 = 1,5 A Jadi, besar kuat arus listrik yang melalui hambatan R2 dan R3 berturut-turut adalah 1 A dan 1,5 A. Contoh Soal dan Pembahasan Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idshchool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Soal Kuat Arus Listrik Perhatikan gambar rangkaian berikut! Besar kuat arus I pada rangkaian adalah ….A. 0,5 AB. 1 AC. 1,5 AD. 2 A Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya! Pernahkah lampu di rumahmu padam karena rusak? Apakah lampu yang padam tersebut berpengaruh pada lampu-lampu yang lain? Tentu tidak ya. Jika salah satu lampu rusak, lampu lain tidak akan ikut rusak. Hal itu karena rangkaian lampu di rumahmu dipasang secara paralel. Berbeda halnya jika lampu di rumahmu dipasang secara seri. Saat ada satu lampu yang padam, pasti lampu yang lain ikutan padam. Memangnya, apa perbedaan rangkaian seri dan paralel? Temukan jawabannya di pembahasan Quipper Blog kali ini. Check this out! Pentingnya Listrik bagi Kehidupan Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib ada di era serba digital seperti sekarang ini. Listrik dari pembangkit-pembangkit besar harus disalurkan ke masyarakat melalui beberapa cara. Mungkin Quipperian belum wajib tahu sih bagaimana proses distribusi listrik dari pembangkit sampai ke gardu-gardu listrik. Hal yang setidaknya harus tahu adalah bagaimana bisa listrik menghidupkan seluruh peralatan di rumahmu, misalnya saja lampu. Listrik harus dialirkan melalui kabel-kabel yang keseluruhannya dihubungkan ke sumber tegangan listrik berupa colokan. Kabel-kabel tersebut dirangkai secara seri, paralel, atau campuran. Inilah penjelasan masing-masing rangkaian. Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang seluruh komponen atau beban listriknya disusun secara berurutan. Artinya, inputan satu komponen atau beban berasal dari output komponen yang lain. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar lampu yang dirangkai seri berikut. Gambar di atas menunjukkan bahwa lampu disusun secara berurutan. Artinya, kuat arus yang mengalir pada setiap lampu bernilai sama. Pada dasarnya, setiap lampu memiliki suatu hambatan yang nilainya sudah ditentukan oleh pabrikan. Dengan demikian, komponen listrik yang akan Quipperian hitung nantinya adalah nilai hambatan pengganti total dalam rangkaian. Rangkaian seri memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dengan rangkaian paralel. Adapun sifat-sifat rangkaian seri adalah sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada masing-masing komponen atau beban adalah sama. Rangkaian seri disebut juga rangkaian pembagi tegangan. Hal itu karena sumber tegangan akan dibagi ke dalam banyaknya komponen yang dirangkai secara seri. Ternyata, rangkaian seri ini memiliki kelebihan dan kekurangan, lho. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? 1. Kelebihan rangkaian seri Adapun kelebihan rangkaian seri adalah sebagai berikut. Jumlah kabel penghantar yang dibutuhkan pada rangkaian seri lebih sedikit atau hemat kabel. Biaya pemasangan lebih murah. Meskipun hambatan pada masing-masing beban tidak sama, beban tetap dilalui besar arus yang sama. 2. Kekurangan rangkaian seri Adapun kekurangan rangkaian seri adalah sebagai berikut. Apabila salah satu beban putus atau padam, maka beban yang lain akan ikut padam. Lampu yang dirangkai secara seri tidak bisa menyala sama terang. Hal itu karena tegangan yang ada di setiap lampu berbeda-beda, bergantung besarnya hambatan. Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah rangkaian yang seluruh komponen atau beban listriknya dirangkai secara berderet. Dengan demikian, inputan dari masing-masing beban berasal dari sumber yang sama. Untuk lebih jelasnya, simak gambar lampu yang dirangkai paralel berikut. Jika diperhatikan, input masing-masing lampu berasal dari sumber tegangan yang sama. Artinya, masing-masing beban akan mendapatkan tegangan yang sama, sehingga arus yang mengalir pada setiap beban akan berbeda-beda. Itulah mengapa rangkaian paralel disebut sebagai rangkaian pembagi arus. Lalu, seperti apa sifat rangkaian ini? Apakah sama dengan sifat rangkaian seri? Inilah sifat rangkaian paralel. Masing-masing beban akan mendapatkan tegangan yang sama. Besarnya arus yang mengalir pada beban bergantung pada besar kecilnya hambatan. Hambatan total rangkaian paralel bernilai lebih kecil dari hambatan seri. Akibatnya, arus total yang mengalir akan semakin besar. Sama seperti rangkaian seri, rangkaian paralel juga memiliki kelebihan dan kekurangan. 1. Kelebihan rangkaian paralel Adapun kelebihan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. Seluruh lampu yang dirangkai paralel akan menyala sama terang. Jika salah satu lampu padam, lampu yang lain tidak akan terpengaruh. 2. Kelemahan rangkaian paralel Adapun kelemahan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. Kabel yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar daripada instalasi rangkaian seri. Besarnya arus yang mengalir di setiap beban tidak sama, bergantung besarnya hambatan pada beban. Nah, itu dia pembahasan sekilas tentang rangkaian seri dan paralel. Lantas, bagaimana cara menghitung hambatan total pengganti dan kuat arus total yang mengalir pada suatu rangkaian seri atau paralel? Tak usah khawatir, berikut ini pemaparannya. Persamaan-Persamaan yang Berlaku pada Rangkaian Seri dan Paralel Contoh rangkaian seri bisa kamu lihat pada gambar berikut. Persamaan yang berlaku pada gambar di atas adalah Contoh rangkaian paralel bisa kamu lihat pada gambar berikut. Persamaan yang berlaku pada gambar di atas adalah Agar pemahamanmu semakin bertambah, simak contoh soal berikut ini. Contoh soal 1 Tiga buah hambatan identik dirangkai secara paralel. Jika nilai hambatan totalnya 0,75 Ohm, tentukan besarnya masing-masing hambatan! Pembahasan Diketahui Rtotal = 0,75 Ohm Ditanya R1, R2, dan R3 = …? Pembahasan Kata identik berarti jenis dan material penyusun hambatan adalah sama, sehingga besarnya tiga hambatan juga sama. Untuk mencari besarnya hambatan masing-masing, gunakan persamaan berikut. Jadi, besarnya masing-masing hambatan adalah 2,25 Ohm. Contoh soal 2 Perhatikan rangkaian berikut. Diketahui besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5 Ohm. Jika tegangan totalnya 24 Volt, tentukan besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm R3 = 5 Ohm Vtotal = 24 Volt Ditanya I =…? Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari besarnya hambatan total dalam rangkaian tersebut. Oleh karena ketiga hambatan disusun seri, gunakan persamaan berikut. Selanjutnya, gunakan hukum Ohm untuk mencari besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian. Jadi, besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 2,4 A. Contoh soal 3 Perhatikan rangkaian berikut. Diketahui besarnya R1 = 4 Ohm, R2 = 12 Ohm, dan R3 = 6 Ohm. Jika tegangan totalnya 12 Volt, tentukan besarnya arus yang mengalir pada R2! Pembahasan Diketahui R1 = 4 Ohm R2 = 12 Ohm R3 = 6 Ohm Ditanya I2 =…? Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari hambatan total dalam rangkaian. Selanjutnya, tentukan besarnya I2 berdasarkan persamaan hukum Ohm. Jadi, besarnya hambatan yang mengalir pada R2 adalah 1 A. Ternyata, belajar rangkaian seri dan paralel itu mudah ya? Setidaknya, Quipperian paham mengapa saat satu lampu di rumahmu padam, lampu lain tidak ikutan padam. Belajar Fisika itu sangat bermanfaat lho bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Untuk memudahkan kamu dalam belajar, Quipper Video hadir dengan berbagai fitur menarik dan lengkap dengan latihan soalnya. So, tunggu apa lagi. Ayo segera gabung bersama Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari

Padarangkaian seri besarnya arus listrik yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Apabila kuat arus yang lewat hambatan R1 adalah I1, kuat arus yang lewat hambatan R2 adalah I2, dan kuat arus yang lewat hambatan R3 adalah I3. Satu hal yang penting adalah, bahwa pada rangkaian paralel beda potensial tiap-tiap cabang besarnya sama Rangkaian Paralel Adalah?☑️ Berikut Pengertian, Ciri ciri, Rumus, Contoh gambar skema rangkaian paralel dan kelebihan kekurangannya☑️ Salah satu jenis rangkaian listrik yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari adalah rangkaian paralel. Rangkaian dengan karakteristik khas memiliki banyak cabang ini memang sangat direkomendasikan menjadi solusi kelistrikan rumah tangga. Adanya cabang pada rangkaian paralel memungkinkan muatan listrik bisa melewati dua atau lebih rute yang ada. Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas secara lengkap apa yang dimaksud dengan rangkaian paralel, rumus, ciri ciri serta contoh gambar skema rangkaian paralel pada perangkat elektronika yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. Pengertian Rangkaian ParalelCiri Ciri Rangkaian ParalelRumus Rangkaian ParalelContoh Gambar Skema Rangkaian ParalelKelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel Pengertian Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah jenis rangkaian listrik dimana elemen rangkaiannya disusun secara bercabang. Suatu rangkaian dikatakan paralel ketika arus listrik memiliki banyak jalur untuk mengalir Pakpahan, S & Edminister, 1994. Komponen yang merupakan bagian dari rangkaian paralel akan memiliki tegangan konstan di semua ujungnya. Besarnya tegangan pada rangkaian paralel akan mengalir sama disetiap cabang, sedangkan arus listrik yang mengalir disetiap cabang dapat bervariasi. Sifat pada rangkaian paralel merupakan kebalikan dari rangkaian seri di mana aliran rangkaiannya tersusun secara sejajar atau bercabang. Sebagai contoh jika salah satu beban hambatan pada rangkaian lampu paralel terputus, hambatan pada cabang yang lainnya masih dapat dialiri arus listrik sehingga lampu yang lain tetap akan terus menyala. Rangkaian paralel dibangun dengan menghubungkan terminal semua perangkat beban individu sehingga nilai tegangan yang sama muncul di setiap komponen. Semua komponen pada rangkaian paralel terhubung satu sama lain tidak peduli berapa banyak komponen yang ada didalam rangkaian. Namun yang pelu anda ketahui, tidak pernah ada lebih dari dua set titik yang sama secara elektrik. Ada banyak jalur aliran arus, tetapi hanya satu tegangan yang ada di semua komponen. Lebih jelasnya bisa anda lihat pada ilustrasi contoh gambaran skema rangkaian paralel dibawah ini Contoh Gambaran Skema Rangkaian Paralel Konfigurasi Rangkaian Listrik Paralel Perhatikan contoh gambar konfigurasi rangkaian listrik paralel diatas. Terdapat lebih dari satu jalur kontinu untuk mengalirnya arus listrik. Terdapat satu jalur dari 1 ke 2 ke 7 ke 8 dan kembali ke 1 lagi. Kemudian ada jalur lagi dari 1 ke 2 ke 3 ke 6 ke 7 ke 8 dan kembali ke 1 lagi. Dan alur ketiga merupakan jalur dari 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6 ke 7 ke 8 dan kembali ke 1 lagi. Karakteristik dari konfigurasi rangkaian listrik paralel adalah semua komponen terhubung di antara titik jalur kelistrikan yang sama. Mengacu pada skema konfigurasi rangkaian listrik pararel diatas, kita bisa melihat bahwa poin 1, 2, 3, dan 4 semuanya tersusun sama secara elektris. Begitu juga titik 8, 7, 6, dan 5. Perhatikan bahwa semua resistor, serta baterai, terhubung di antara dua set titik tersebut. Perbedaan mendasar antara rangkaian paralel dengan seri terletak pada jumlah arus yang mengalir melalui masing-masing komponen dalam rangkaian. Jika pada rangkaian seri jumlah arus yang sama mengalir melalui semua komponen yang ditempatkan di dalamnya, pada rangkaian paralel arus yang mengalir dari sumber tegangan akan dibagi menjadi arus yang mengalir melalui masing-masing cabang komponen yang ada didalam rangkaian. Ciri Ciri Rangkaian Paralel Rangkaian seri dan paralel memiliki ciri ciri khusus berdasarkan tegangan yang dimiliki oleh masing masing rangkaian. Pada rangkaian paralel, masing masing hambatan mendapatkan tegangan listrik yang besarnya sama dengan besar tegangan sumber. Selengkapnya mengenai karakteristik atau ciri ciri rangkaian paralel bisa anda simak melaui point point dibawah ini Arus rangkaian total sama dengan jumlah arus cabang individu. Arus yang mengalir pada masing-masing cabang tergantung nilai tahanan yang dipasang pada cabang Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber. Tahanan total rangkaian paralel lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian. Jika salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus listrik akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Masing masing rangkaian cabang tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus. Masing masing cabang dalam rangkaian paralel adalah rangkaian individu. Arus pada masing-masing cabang tergantung pada besar tahanan cabang. Semakin diparalelkan suatu rangkaian hambatan, maka semakin kecil hambatan pengganti sehinga mengakibatkan daya listrik yang dikonsumsi akan semakin besar. Gambaran dari ciri ciri rangkaian paralel diatas dapat anda lihat pada contoh konstruksi rangkaian dibawah ini Gambar konstruksi rangkaian paralel Melalui contoh gambar konstruksi rangkaian paralel diatas dapat kita simpulkan bahwa Tegangan di setiap cabang memiliki besar yang sama. Ada tiga jalur cabang terpisah untuk arus mengalir, masing-masing meninggalkan terminal negatif dan kembali ke terminal positif. Arus masih dapat mengalir ke cabang rangkaian meskipun salah satu cabang atau komponen dalam rangkaian paralel dibuka/ terputus. Rumus Rangkaian Paralel Suatu rangkaian disebut Rangkaian Paralel ketika dua atau lebih komponen terhubung ke simpul yang sama dan kedua sisi komponen terhubung langsung ke baterai atau sumber lainnya. Arus dalam rangkaian Paralel memiliki dua atau lebih jalur untuk mengalir melaluinya, sehingga rumus rangkaian paralel dinyatakan dengan 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3+ 1/R….. Dimana, Rt = Hambatan Total atau Hambatan Ekuivalen, Satuan Ohm R1 = Hambatan Pertama, Satuan Ohm R2 = Hambatan Kedua, Satuan Ohm R3 = Hambatan Ketiga, Satuan Ohm Komponen Dasar Rumus Rangkaian Paralel Terdapat tiga hubungan dasar mengenai rumus rangkaian paralel. Diantaranya adalah tegangan, arus dan juga hambatan listrik. Tiga hukum rangkaian paralel tersebut akan kami jelaskan secara detail dibawah ini. Tegangan Dalam rangkaian paralel, setiap resistor beban bertindak sebagai rangkaian cabang independen, dan karena itu, setiap cabang akan mendapatkan seluruh tegangan suplai. Tegangan total rangkaian paralel memiliki nilai yang sama dengan tegangan pada setiap cabang. Hubungan ini dinyatakan dengan rumus ET = E1 = E2 = E3. Arus Rangkaian paralel memiliki lebih dari satu jalur untuk aliran arus. Jumlah jalur arus ditentukan oleh jumlah resistor beban yang terhubung secara paralel. Arus total dalam rangkaian paralel merupakan jumlah dari arus cabang individu. Hubungan ini dalam rangkaian paralel dinyatakan dengan rumus IT = I1 + I2 + I3+ I….. Untuk menyelesaikan perhitungan arus total, Anda harus terlebih dahulu menentukan arus cabang individu menggunakan hukum Ohm dimana E = IR atau V = AR. Hambatan Banyaknya hambatan yang dihubungkan pada suatu rangkaian paralel akan mengurangi resistansi rangkaian secara keseluruhan. Hambatan bersih dari rangkaian paralel selalu bernilai lebih kecil dari nilai hambatan individu manapun. Rumus hambatan pada rangkaian paralel biasanya ditentukan menggunakan persamaan timbal balik, yaitu 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3+ 1/R….. Contoh Soal Rangkaian Paralel Contoh 1 1. Diketahui terdapat dua resistor dengan R1 sebesar 8 ohm dan R2 sebesar 16 ohm yang tersusun secara parallel. Rangkaian tersebut terhubung dengan tegangan sebesar 32 volt. Berapakah kekuatan listrik yang dikeluarkan oleh sumber tegangan tersebut? Pembahasan Rp = R1 . R2/R1 + R2 Rp = 8 . 16/8 + 16 Rp = 32 ohm Sehingga didapatkan total hambatan pengganti sejumlah 32 ohm. Ip = V/Rp Ip = 32/32 Ip = 1 A Sehingga diperoleh kekuatan listrik yang dikeluarkan oleh sumber tegangan tersebut yaitu 1 A. Contoh 2 2. Terdapat dua buah resistor yang dirangkai secara paralel dengan nilai masing masing resistor R1 = 10, dan R2 = 47. Hitunglah berapa nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut! Pembahasan R1 = 10 R2 = 47 Rp = …? Pembuktian perhitungan Jadi, hambatan pengganti pada rangkaian pararel dengan R1 = 10 dan R2 = 47 adalah 8,24 Contoh Gambar Skema Rangkaian Paralel Seperti halnya pada rangkaian seri, pembuatan rangkaian listrik paralel untuk peralatan elektronika juga tak kalah sederhana. Guna membantu teman teman mempelajarinya. Berikut beberapa contoh gambar rangkaian listrik paralel diberbagai macam alat elektronika. 1. Rangkaian Kelistrikan dan Lampu Rumah Contoh gambar rangkaian listrik rumah paralel Contoh rangkaian paralel yang paling sering kita jumpai adalah pada sistem pengkabelan rumah. Satu sumber daya listrik memasok semua lampu dan peralatan elektronika menggunakan tegangan yang sama. Keuntungan membuat rangkaian lampu di rumah dengan rangkaian paralel adalah semua komponen dapat memiliki sakelar independen untuk mengontrolnya. Jika salah satu lampu rusak/ padam, tidak akan mempengaruhi lampu rumah lainnya. Namun, jika terjadi korsleting yang menurunkan nilai tegangan sampai nol 0, maka seluruh sistem akan mati total. 2. Rangkaian Lampu LED Sederhana Contoh gambar rangkaian listrik paralel sederhana Pada gambar diatas terlihat contoh penerapan rangkaian listrik paralel sederhana pada lampu dengan baterai sebagai sumber daya listrik. Anda bisa mencobanya dirumah skema rangkaian diatas mengingat contoh diatas cukup mudah dan sederhana untuk diterapkan. 3. Rangkaian Lampu Mobil Contoh gambar rangkaian paralel lampu mobil Contoh berikutnya dari rangkaian paralel bisa kita temukan pada rangkaian pengkabelan lampu mobil seperti gambar diatas. Jika lampu depan mobil dirangkai seri, maka faktor keamanan mobil akan berkurang. Hal ini karena jika salah satu lampu mati, yang lain juga akan ikut mati. 4. Rangkaian CPU Komputer Contoh gambar skema rangkaian paralel CPU Susunan rangkaian pengkabelan pada CPU komputer juga termasuk salah satu contoh skema rangkaian listrik paralel. Melalui gambar rangkaian paralel komputer diatas, anda bisa mempelajari bagaimana arus dan tegangan bekerja pada sebuah perangkat keras komputer. 5. Rangkaian Lampu Lalu Lintas Trafic Lights Contoh gambar rangkaian paralel trafic lights Contoh terahir dari skema rangkaian paralel yaitu rangkaian lampu lalu lintas atau trafic lights. Jika anda tertarik untuk mencoba membuatnya dalam skala kecil, anda bisa menjadikan contoh gambar rangkaian paralel trafic lights diatas sebagai refrensinya. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel Sebuah rangkaian listrik pastilah memiliki paket keunggulan dan kelemahan didalamnya. Tak terkecuali pada rangkaian listrik paralel. Untuk anda yang ingin mempelajarinya lebih dalam, berikut kami paparkan ragam kelebihan dan kekurangan rangkaian paralel secara detail. Kelebihan Rangkaian Paralel Tegangan yang didistribusikan ke setiap komponen rangkaian bernilai sama. Arus tidak terpengaruh bahkan ketika lebih banyak komponen resistor ditambahkan atau dihilangkan dari rangkaian. Jika ada salah satu perangkat yang mati/ terputus, perangkat pada cabang lainnya tidak akan terkena dampaknya dan tetap mendapatkan aliran listrik. Kekurangan Rangkaian Paralel Pembuatan desain rangkaian yang lebih rumit dibandingkan dengan rangkaian seri. Memerlukan biaya sedikit lebih mahal daripada membuat susunan rangkaian seri karena memerlukan komponen yang jauh lebih banyak untuk pembuatan rangkaiannya. Potensi Hubungan arus pendek atau korsleting pada rangkaian paralel lebih besar dibandingkan dengan rangkaian seri. Jangan Lewatkan Materi Pembelajaran Lainnya Demikianlah serangkaian informasi terkait dengan pengertian, rumus, ciri ciri serta contoh skema gambar rangkaian paralel yang bisa wikielektronika ulas untuk anda. Semoga dapat memberikan manfaat untuk teman teman semuanya. Jangan lupa share yak! Denganmenggunakan hukum Ohm kita dapat menemukan besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian gabungan seri-paralel. Meskipun demikian, kadang-kadang kita menjumpai rangkaian yang sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita tidak dapat menemukan aliran arus pada setiap bagian rangkaian sederhana dengan kombinasi hambatan seri dan
LSHai Chena, jawaban soal ini adalah B. berbeda. Penjelasan Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang komponen-komponen listriknya disusun secara bercabang atau sejajar. Rangkaian paralel berfungsi untuk memperkecil hambatan dan sebagai pembagi arus, sehingga kuat arus pada rangkaian paralel tidak sama. Jadi, Pada rangkaian listrik paralel arus yang mengalir pada setiap cabang besarnya berbeda. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
YaOy.
  • zxas8cjoru.pages.dev/70
  • zxas8cjoru.pages.dev/177
  • zxas8cjoru.pages.dev/478
  • zxas8cjoru.pages.dev/281
  • zxas8cjoru.pages.dev/240
  • zxas8cjoru.pages.dev/233
  • zxas8cjoru.pages.dev/203
  • zxas8cjoru.pages.dev/127
  • besarnya arus yang mengalir tiap cabang pada rangkaian paralel adalah